Marzan
menjadi Kepala BPPT sejak 2008, menggantikan pemimpin terdahulu Prof.
Dr. Said Djauharsjah Jenie yang meninggal dunia karena sakit.
Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan
(2000-2002), Sekretaris Utama (2002-2005) dan terakhir sebagai Deputi
Kepala BPPT bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material (2005-2008).
Marzan
menyelesaikan studi sarjananya di Fakultas Teknik Elektro Institut
Teknologi Bandung (ITB), kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana
dan doktoral di bidang yang sama di Universitas Tokai, Jepang. Berbekal
ilmu teknologi yang dimilikinya, dia meyakini bahwa Iptek dapat
mengantarkan suatu negara berkembang ke negara maju, dengan mengandalkan
kekuatan ekonomi yang bertumpu pada inovasi.
![](http://portal.gin.web.id/images/Tokoh/Marzan-Aziz-Iskandar-660x330.jpg)
Jika
benar-benar mengacu pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang
Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Teknologi,
Indonesia seharusnya dapat semakin dekat dengan cita-cita pemerintah
berbasis teknologi. Namun, perkembangan konseptual teknologi maju di
Tanah Air tidak dibarengi dengan penerapannya di bidang kebijakan
industri teknologi.
“Itu
belum dilaksanakan semestinya, terutama terkait pembebasan pajak,”
tambah pria yang selalu berpakaian rapi itu. Industri yang berbasis
Iptek harus memiliki departemen penelitian dan pengembangan (research
and development) yang baik, dengan diperkuat oleh anggaran pemerintah.
Pemerintah,
lanjutnya, perlu juga mengalokasikan anggaran yang lebih untuk
menunjang kegiatan riset bidang teknologi yang saat ini menjadi
prioritas. “Misalnya riset di bidang teknologi energi, informasi dan
komunikasi, pangan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, transportasi,
dan material baru,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar