Konsep Klaster Industri
Klaster industri dapat didefinisikan sebagai:
“jaringan dari sehimpunan
industri yang saling terkait (industriinti/core industries – yang
menjadi “fokus perhatian, “industripemasok/supllier industries, industri
pendukungnya/supporting industries, dan industri terkait/related
industries), pihak/lembaga yang menghasilkan pengetahuan/teknologi
(termasuk perguruan tinggi dan lembaga penelitian, pengembangan dan
rekayasa/litbangyasa), institusi yang berperan menjembatani/bridging
institutions (misalnya brokerdan konsultan), serta pembeli, yang
dihubungkan satu denganlainnya dalam rantai proses peningkatan nilai
(value adding production chain)” Atau secara singkat: “Klaster industri
merupakan kelompok usaha spesifik yang dihubungkan oleh jaringan mata
rantai proses penciptaan/peningkatan nilai tambah, baik melalui
hubungan bisnis maupun non bisnis” Secara skema, pendekatan klaster
industri dapat dilihat pada gambar berikut:
Para pelaku (stakeholders)
dalam suatu klaster industri biasanya dikelompokkan kepada industri
inti, industri pemasok, industri pendukung, industri terkait, dan
pembeli, serta institusi pendukung (”non industri”).
Istilah inti, pendukung dan
terkait menunjukkan peran pelaku dalam klaster industri tertentu dan
tidak ada hubungan dengan tingkat kepentingan para pelaku. Peran
tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja tergantung pada tingkat
ekonomis dari hubungan rantai nilai tertentu.
Beberapa pengertian elemen-elemen dalam klaster industri antara lain adalah sebagai berikut:
1. Industri Inti
- Dapat merupakan sentra industri;
- Industri yang merupakan fokus perhatian atau tematik dan biasanya dijadikan titik masuk kajian;
- Industri yang maju (dicirikan dengan adanya inovasi).
2. Industri Pemasok
- Industri yang memasok dengan produk khusus;
- Pemasok yang khusus (spesialis) merupakan pendukung kemajuan klaster industri.
Yang dipasok antara lain adalah:
- Bahan tambahan;
- Bahan baku utama;
- Aksesori.
3. Pembeli
- Dapat berupa distributor atau pemakai langsung;
- Pembeli yang sangat „penuntut‟ merupakan pemacu kemajuan klaster industri.
Pembeli antara lain terdiri dari:
- Pengecer;
- Distributor;
- Pemakai langsung.
4. Industri Pendukung
- Meliputi industri jasa dan barang, termasuk layanan pembiayaan (Bank, Modal Ventura).
Industri pendukung ini antara lain terdiri dari:
- Pembiayaan (Bank, Modal Ventura);
- Jasa (Angkutan, Bisnis Distribusi, Konsultan Bisnis);
- Infrastruktur (Jalan Raya, Telekomunikasi, Listrik);
- Peralatan (Permesinan, Alat Bantu);
- Pengemasan;
- Pembiayaan (Bank, Modal Ventura);
- Penyedia Jasa Pengembangan Bisnis (Business Development Services Provider/BDSP).
5. Industri Terkait
Industri yang menggunakan infrastruktur yang sama;
Industri yang menggunakan sumber daya dari sumber yang sama (misal kelompok tenaga ahli).
Istilah „terkait‟ di sini agak berbeda dengan yang
dipakai sehari-hari. Industri terkait tidak berhubungan bisnis secara
langsung. Industri terkait antara lain terdiri dari:
- Kompetitor;
- Komplementer;
- Substitusi.
6. Lembaga Pendukung
- Lembaga pemerintah, yang berupa penentu kebijakan ataumelaksanakan peran publik;
- Asosiasi profesi yang bekerja untuk kepentingan anggota;
- Lembaga Pengembang Swadaya Masyarakat bekerja pada bidang khusus yang mendukung.
1. Aktivitas Inisiatif Awal / Prakarsa Pengembangan
-
Inisiasi
-
Mengembangkan Tim Prakarsa Klaster
-
Eksplorasi/ Analisis
-
Identifikasi Isu-isu strategis
-
Identifikasi Klaster Kunci
-
Konsensus Prakarsa
2. PenyusunanKerangkadanAgendaPengembangan
-
Pembentukan Kelembgn Kolaborasi & Struktur Operasional
-
Perumusan Strategi dan Implikasi Kebijakan
-
Perencanaan Aksi
-
Konsensus Rencana
3. Implementasi Klaster Industri
-
Mobilisasi Sumberdaya dan Pelaksanaan Aktivitas
-
Pencapaian Milestone
-
Pengelolaan Sinergi
4. Monitoring Dan Evaluasi
-
Pemantauan
-
Evaluasi
-
Perbaikan
-
Replikasi
0 komentar:
Posting Komentar