Pada tanggal 26-28 Nopember 2012,
bertempat di Hotel Grand Central, Pekanbaru, Riau telah terselenggara
program “Capacity Building dan Training of Trainer”. Acara yang
diprakarsai oleh Balitbang Provinsi Riau dalam rangka pengembangan
Sistem Inovasi Daerah merupakan hasil kerjasama Balitbang Provinsi Riau
dengan Pro Skill Indonesia.
Hadir dalam acara tersebut Kepala BPP Provinsi Riau, Tengku Dahril, perwakilan dari Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Banyumas dan perwakilan dari kalangan akademisi dan para relawan serta perwakilan dari Japan Tech Market Co., Yaw Wai Young dan perwakilan
dari Oriental Consultants Co., Jun Yamauchi, yang berencana untuk
bekerja sama, baik dengan BPPT atau pemerintah daerah. Pembukaan acara
yang berlangsung pada hari Senin, 26 Nopember 2012 sejak pagi hari,
dilanjutkan dengan diskusi terbatas para perwakilan daerah Riau dan para
undangan untuk saling memaparkan presentasinya.
Diskusi terbatas yang terjadi hingga
sore hari, menghasilkan pertukaran informasi antara lain tentang potensi
dan keterbatasan daerah, juga teknologi yang diperlukan oleh daerah,
terutama Kabupaten Pelalawan. Diskusi diakhiri
dengan pernyataan kesediaan para perwakilan dari Jepang untuk
menindaklanjuti hasil diskusi dengan pembicaraan lebih lanjut yang
diharapkan menuju pada suatu kerjasama yang konkret.
Pada hari Selasa, 27 Nopember 2012,
panitia “Capacity Building dan Training of Trainer”, membagi para
relawan yang hadir ke dalam tiga kelompok komisi, yaitu Komisi 1 yang
akan membahas mengenai Klaster Industri Jaringan
Inovasi Teknoprener, Komisi 2 yang akan membahas SIDA dan Tematik
(Energi dan Air) dan Komisi yang akan membahas tentang Relawan
Berinovasi.
Pada hari terakhir rangkaian acara tersebut, dalam kata penutupnya Tatang A. Taufik, Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi BPPT,
menyampaikan bahwa perubahan suatu daerah tidaklah tergantung dari
BPPT. BPPT hanyalah menjadi fasilitator, selebihnya daerah lah yang
menentukan masa depan daerahnya. Diharapkan Tatang di masa yang akan
datang, baik pemerintah daerah, masyarakat dan para relawan secara
berkesinambungan saling bahu membahu menciptakan perubahan untuk
daerahnya. Hal serupa juga disampaikan oleh Tengku Dahril
bahwa bukan tidak mungkin provinsi Riau dapat menjadi daerah
percontohan berikutnya, yang akan menularkan semangat inovasi kepada
daerah lainnya. Acara ini ditutup dengan penentuan ruang lingkup
kegiatan Relawan Indonesia Berinovasi, yang terbagi dalam kegiatan 1)
Penyediaan Informasi di Ruang Publik dan 2) Pengelolaan Sampah Kota.
“Buang sampah pada tempatnya, jangan buang sembarang tempat.
Mari kita selalu berusaha, untuk kegiatan yang bermanfaat”. (hk)
0 komentar:
Posting Komentar