Home » , » BPPT dan PIT UNS Adakan Workshop Pengukuran TKT

BPPT dan PIT UNS Adakan Workshop Pengukuran TKT

Written By Unknown on Selasa, 13 Mei 2014 | Selasa, Mei 13, 2014

Solo – Tanggal 28 Maret 2014, BPPT bekerjasama dengan Pusat Inovasi Teknologi Universitas Sebelas Maret (PIT UNS) mengadakan workshop Pengukuran Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)/ Technology Readiness Level (TRL). Acara ini diikuti oleh para inventor terdiri dari dosen, mahasiswa dan alumni serta pengurus Pusat Inovasi Teknologi UNS, serta calon investor.

Acara dibuka oleh Direktur Pusat Inovasi Teknologi UNS, Dr. Wahyudi Sutopo, MSi. Beliau menyampaikan bahwa acara workshop merupakan satu seri dengan kuliah umum yang dilaksanakan pada hari sebelumnya (27/03/2014). Pada kegiatan ini akan dilakukan technology coaching oleh Tim PKT BPPT mengenai TKT/TRL. Diharapkan dari kegiatan ini para mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Teknopreneur dan inventor yang telah mengikuti kuliah umum dapat mengetahui lebih jauh mengenai TKT/TRL.

Workshop dibagi menjadi 2 (dua) sesi: penjelasan mengenai TKT/TRL oleh Dr. Arwanto, MSi dan Drs. Kuncoro Budi Prayitno, MSi.serta pendampingan pengukuran TKT/TRL. Pada sesi pendampingan pengukuran dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok. Kelompok 1 membahas teknologi bidang Elektronika, kelompok 2 membahas bidang Arsitek dan Sipil, dan kelompok 3 membahas Teknologi Informasi dan Medikal. Setiap kelompok terdiri dari instruktur dari Tim PKT BPPT, inventor, dosen dan mahasiswa.

Dr. Arwanto, MSi menyampaikan mengenai Urgensi TKT bagi Lembaga Litbang dan beberapa contoh TKT spesifik yang sudah berhasil dibuat oleh pihak lain dengan arahan dari BPPT. Drs. Kuncoro Budi Prayitno, MSi menyampaikan Pengukuran TKT. Dalam paparannya Kuncoro menyampaikan Teknometer dapat mengukur TKT semua bidang teknologi, namun perlu didampingi oleh pakar pada bidang teknologi tertentu. Oleh karena bersifat generik, maka membuka peluang untuk membuat TKT spesifik.

Dalam prakteknya, pengukuran TKT dapat diterapkan pada 1 atau 2 teknologi per hari dikarenakan banyaknya dokumen yang harus divalidasi untuk menjaga obyektifitas. Oleh karena itu diperlukan banyak asesor jika yang diukur dalam jumlah besar. (srn)


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar



 
Support : BPPT | GIN | Facebook Group
Copyright © 2013. Gerbang Indah Nusantara - All Rights Reserved
Template Created by Gerbang Indah Nusantara Modified by TEAM PORTAL
Proudly powered by GIN