Solo – Bertempat di Gedung Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
(UNS), tanggal 27 Maret 2014, Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian
Kebijakan Teknologi (PKT) bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret
(UNS) mengadakan Kuliah Umum Technology Readiness Level (TRL) sebagai
bagian dari Kurikulum Teknoprener. Acara dibuka dengan sambutan Dekan
Fakultas Teknik, Kuncoro Diharjo, Dalam sambutannya, Kuncoro menghimbau
alumnus UNS agar tidak pencari kerja tetapi pencipta lapangan kerja
melalui pendirian usaha berbasis teknologi. Untuk mencapai itu, perlu
disiapkan para tenant yang nantinya akan dibina oleh Pusat Inovasi
Teknologi (PIT).
Kuliah umum tentang TRL tersebut dipaparkan oleh Kepala Bidang Manajemen Difusi Teknologi, Pusat Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi BPPT, Arwanto.
Kuliah umum ini diikuti oleh tim dari Deputi Pengkajian Kebijakan Teknologi, para dosen di lingkungan UNS dan mahasiswa Fakultas Teknik UNS. Dalam presentasinya, Arwanto menjelaskan mengenai pengertian TRL, manfaat pengukuran TRL baik bagi inventor dan investor, serta hubungan TRL dengan Innovation Readiness Level (IRL).
Saat sesi diskusi dibuka, banyak pertanyaan muncul dari peserta kuliah umum, di antaranya adalah bagaimana validasi pengukuran TRL, apakah TRL dapat digunakan untuk pengukuran teknologi yang lebih spesifik misal arsitektur, apakah jika suatu teknologi pernah diukur sebelumnya perlu diukur lagi dari awal (level 1) apabila akan diukur pada waktu lain dengan perkembangan terbaru.
Acara akhirnya ditutup oleh Direktur PIT-UNS, Wahyudi Sutopo dengan satu pesan agar para calon tenant mau menjadi “bayi direktur” di PIT-UNS untuk dibina menjadi pengusaha handal berbasis teknologi. (srn/hk)
0 komentar:
Posting Komentar