Home » , » BPPT Melakukan Evaluasi Penerapan Kurikulum Tekoprenership dan Pengembangan Pusat Inovasi Teknologi di UNS

BPPT Melakukan Evaluasi Penerapan Kurikulum Tekoprenership dan Pengembangan Pusat Inovasi Teknologi di UNS

Written By Unknown on Senin, 16 Juni 2014 | Senin, Juni 16, 2014

Rapat Evaluasi Kurikulum dan PIT-UNS
Kurikulum teknoprenership sangat tepat dikembangkan di perguruan tinggi karena teknoprener memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dengan enterprener. Bila enterprener didefinisikan sebagai seseorang yang mengorganisasikan, memanajemeni, dan mengambil risiko dari suatu bisnis, maka teknoprener didefinisikan sebagai seorang enterpreneur yang dalam bisnisnya melibatkan inovasi teknologi. Penggunaan inovasi teknologi inilah yang menjadi keunggulan perguruan tinggi untuk mengembangkan teknoprenership.



Universitas Sebelas Maret Solo, sebagai salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia sejak Tahun 2013 telah mulai menerapkan kurikulum teknoprenership yang merupakan implementasi dari MoU dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Pada tahap awal kurikulum ini diterapkan di lingkungan Fakultas Teknik yang terdiri dari lima jurusan atau program studi.  Selain kurikulum teknoprenership UNS juga mengembangkan Pusat Inovasi Teknologi yang merupakan wadah bagi penyemaian bibit-bibit teknoprener yang merupakan output dari penerapan kurikulum teknoprenership.

Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan penerapan Kurikulum Teknoprenership dan pengembangan Pusat Inovasi Teknologi ini maka dilakukan evaluasi.

Sebelum acara evaluasi dilakukan kuliah umum teknoprenership dengan narasumber Dr. Iwan Sudrajat, MSEE, Kepala Balai Inkubator Teknologi. Tema kuliah umum adalah “Akselerasi Peranan Teknoprenership untuk Menghasilkan Wirausaha Baru Luaran Perguruan Tinggi”

Acara kuliah umum diikuti oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah teknoprenership, dosen-dosen mata kuliah teknoprenership, Dekan, Kepala Jurusan dan Sekjur di lingkungan fakultas teknik.

Setelah acara kuliah umum selesai dilanjutkan dengan FGD evaluasi penerapan kurikulum teknoprenership dan perkembangan Pusat Inovasi Teknologi di UNS.

Hadir pada acara evaluasi ini adalah Deputi Ka. BPPT bidang PKT Bapak Dr. Tatang A. Taufik, Kepala BIT BPPT, tim pengembangan teknoprener BPPT, Dekan, Kajur, Sekjur dan dosen mata kuliah teknoprenership. Dari Pusat Inovasi Teknologi UNS hadir pengelola dan calon tenant yang akan diinkubasi di PIT.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kurikulum telah berjalan di lingkungan Fakultas Teknik yang diikuti oleh 39 mahasiswa dari lima jurusan. Pengajar mata kuliah ini selain dari dosen internal UNS juga dari praktisi bisnis seperti: dari BPPT, Direktur Solo Tekno Park, Direktur LPDP, Dirjen HKI dan PT. Nipress, Tbk. Antusiasme mahasiswa sangat tinggi karena adanya motivasi menjadi wirausaha berbasis teknologi setelah lulus kuliah.
Gedung Pusat Inovasi Teknologi UNS

Kendala dalam pelaksanaan kurikulum teknoprenership secara internal : tidak ada integrasi pengelolaan program PBM dengan Intrakurikuler  KWU/Teknoprener seperti Lomba PKM  Kewirausahaan, Pelatihan Wirausaha Mahasiswa. Kendala eksternal: hampir semua kegiatan ekternal (Kemdikbud, BPPT, Kemeko Perekonomian, dll) sifatnya project based, sehingga sangat sulit untuk sustainable. Untuk itu, jiwa entreprener/teknoprener harus melekat pada penegelola projek agar output dan outcome dapat sustainable.

Dalam hal dukungan terhadap pelaksanaan kurikulum teknoprenership secara Internal : dukungan formal baik dari FT UNS maupun dari UNS, melalui sinergi program dengan kegiatan terkait (Ex. Riset LPDP Battery). Sedangkan secara eksternal berupa       regulator: adanya dukungan dari Kemenko Perekonomian, BPPT dan swasta: dukungan dari PT NIPRESS, TBK dalam komersialisasi hasil riset seperti  (Ex. Battery UNS).

Untuk Pusat Inovasi Teknologi sampai saat ini gedung telah siap digunakan namun perlengkapan mebeler sedang dalam proses pengadaan.

Pusat Inovasi Teknologi (PIT-UNS) bertanggung jawab untuk mengolah hasil riset dari civitas akademika agar menjadi bisnis yang bernilai komersial tinggi. Bisnis proses PIT UNS diawali dari tersedianya sumber-sumber ide teknologi inovatif yang berasal dari civitas akademika UNS. Ide teknologi tersebut akan disaring di dalam bank ide inovasi oleh PIT UNS melalui skema pengukuran tingkat kesiapan teknologinya. 

Setiap tahap inkubasi teknologi dijalankan, teknologi yang siap dikomersialisasikan akan menjalani program teknoprenership. Selama masa inkubasi, tenant akan memperoleh pembekalan pengetahuan yang berhubungan dengan bisnis dan teknologi. Proses untuk menghasilkan hal tersebut dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu: lisensi, joint venture dan spin off.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar



 
Support : BPPT | GIN | Facebook Group
Copyright © 2013. Gerbang Indah Nusantara - All Rights Reserved
Template Created by Gerbang Indah Nusantara Modified by TEAM PORTAL
Proudly powered by GIN