BPPT
bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar acara semiloka
yang bertajuk Mengembangkan Daya Saing Bisnis Inovatif Melalui Pengembangan
Kelembagaan Inkubator Bisnis dan Dukungan Pembiayaan, di Hotel Horison, Bekasi,
(4/6). Tujuan dari acara ini adalah untuk membangun awareness dari pelaku usaha
dalam mendukung pembiayaan bisnis inovatif melalui dana (Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan) PKBL BUMN atau Corporate Social Responsibility Perusahaan
swasta.
Dharmawan, Perekayasa Utama di Pusat Pengkajian Kebijakan Peningkatan Daya
Saing BPPT, mengatakan dengan terbangunnya awareness maka muncul sebuah
komitmen dari seluruh stakeholder di Indonesia, baik kalangan akademisi, bisnis
dan pemerintah dalam mendukung terciptanya atau tumbuh-kembangnya Lembaga
Inkubator Bisnis Berbasis Teknologi terutama yang berasal dari BUMN dan
Perusahaan swasta.
"BPPT sebagai lembaga kaji terap teknologi turut mendukung daya saing
bisnis melalui program penguatan sistem inovasi dengan agenda pengembangan
teknoprener sebagai wahana modernisasi bisnis atau ekonomi dan mengembangkan budaya
inovasi di Indonesia," kata Dharmawan, melalui surelnya, (6/5).
Dia menuturkan, ada beberapa upaya yang sudah dilakukan BPPT seperti
mengembangkan pusat inovasi, baik yang berbentuk lembaga inkubator bisnis yang
melahirkan bisnis pemula inovatif maupun penyedia jasa pengembangan bisnis
(BDSP) yang melakukan penguatan bisnis dan teknologi UKM yang sudah ada
(existing). "Pusat Inovasi yang sudah diimplementasikan sebagai
percontohan di daerah dengan bermitra BPPT seperti Pemerintah Daerah Kota Pekalongan,
Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan, Universitas Sebelas Maret Solo dan
Pemerintah Kota Surakarta, dan lainnya," ujarnya.
Dharmawan juga menyampaikan, dalam usaha peningkatan daya saing industri di
Indonesia, BPPT terus meningkatkan usaha-usaha berbasis teknologi (bernilai
tambah tinggi) baik secara kuantitas maupun kualitas. Tentunya hal itu akan
meningkatkan daya saing industri dan akhirnya akan terwujudnya kesejahteraan
rakyat yang lebih baik.
"Peningkatan daya saing industri lebih ditentukan oleh upaya-upaya
kreaitif dan inovatif. Penguatan sistem inovasi pada dasarnya merupakan agenda
penting bagi peningkatan daya saing nasional," ungkap Dharmawan.
Sementara, menurut Edy Putra Irawadi, Deputi Menko Perekonomian Bidang
Industri, Inovasi Teknologi dan Kawasan Ekonomi, keberadaan PKBL BUMN maupun
CSR perusahaan swasta diharapkan mampu mendukung pengembangan inkubator bisnis
dan bisnis inovatif di Indonesia.
"Secara makro, Indonesia kini telah mengalami kemajuan signifikan yang
diindikasikan antara lain inflasi terkendali, tingkat suku bunga relatif
rendah, kurs yang stabil, dan cadangan devisa menguat, serta ekspansi moneter
yang terarah dan makin berstandar internasional. Namun, patut diakui bahwa
prestasi tersebut belum dibarengi oleh dinamika sektor riil yang berkembang dan
membawa kepada penurunan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu usaha untuk membenahi sektor riil adalah melalui pembenahan sistemik
penguatan daya saing di tingkat pusat maupun daerah," kata Edy.
Dia
mengatakan, penguatan sistem inovasi pada dasarnya merupakan agenda penting
bagi peningkatan daya saing. Agenda utama yang dinilai sangat penting dalam
penguatan sistem inovasi adalah pengembangan kerangka umum yang kondusif bagi
inovasi dan bisnis, perkuatan kelembagaan dan daya dukung iptek dan
litbangyasa.
"Selain
itu, agenda utama lainnya dalam penguatan sistem inovasi adalah pengembangan
kemampuan absorpsi industri khususnya UKM, pengembangan kolaborasi bagi inovasi
dan peningkatan difusi inovasi, praktik terbaik dan hasil litbangyasa,
pengembangan budaya inovasi, keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster
industri daerah dan nasional, serta penyelarasan dengan perkembangan
global," jelas Edy.
Acara
semiloka ini diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan industri, pemerintah
dan akademisi. Pembicara dalam acara ini adalah Iwan Sudrajat selaku Kepala
Balai Inkubator Teknologi BPPT, dan perwakilan dari kalangan lembaga inkubator,
tenant dan asosiasi seperti Telkom BDV, Inkubator PT Bank Mandiri (Persero),
Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) dan CV Nanotech Indonesia selaku
tenant graduate Balai Inkubator Teknologi BPPT. Acara ini juga dihadirkan oleh
pembicara dari kalangan lembaga pembiayaan yang diharapkan mampu mendukung
skema pembiayaan untuk bisnis pemula inovatif seperti Yayasan Dana Bhakti Astra
dan PT PNM. (pkt/tw/SYRA/Humas BPPT)
0 komentar:
Posting Komentar