Home » , » Semiloka Mengembangkan Daya Saing Bisnis Inovatif Melalui Pengembangan Kelembagaan Inkubator Bisnis dan Dukungan Pembiayaan, di Hotel Horison, Bekasi, 4 Juni 2014

Semiloka Mengembangkan Daya Saing Bisnis Inovatif Melalui Pengembangan Kelembagaan Inkubator Bisnis dan Dukungan Pembiayaan, di Hotel Horison, Bekasi, 4 Juni 2014

Written By Unknown on Selasa, 10 Juni 2014 | Selasa, Juni 10, 2014

BPPT bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar acara semiloka yang bertajuk Mengembangkan Daya Saing Bisnis Inovatif Melalui Pengembangan Kelembagaan Inkubator Bisnis dan Dukungan Pembiayaan, di Hotel Horison, Bekasi, (4/6). Tujuan dari acara ini adalah untuk membangun awareness dari pelaku usaha dalam mendukung pembiayaan bisnis inovatif melalui dana (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) PKBL BUMN atau Corporate Social Responsibility Perusahaan swasta.

Dharmawan, Perekayasa Utama di Pusat Pengkajian Kebijakan Peningkatan Daya Saing BPPT, mengatakan dengan terbangunnya awareness maka muncul sebuah komitmen dari seluruh stakeholder di Indonesia, baik kalangan akademisi, bisnis dan pemerintah dalam mendukung terciptanya atau tumbuh-kembangnya Lembaga Inkubator Bisnis Berbasis Teknologi terutama yang berasal dari BUMN dan Perusahaan swasta.


"BPPT sebagai lembaga kaji terap teknologi turut mendukung daya saing bisnis melalui program penguatan sistem inovasi dengan agenda pengembangan teknoprener sebagai wahana modernisasi bisnis atau ekonomi dan mengembangkan budaya inovasi di Indonesia," kata Dharmawan, melalui surelnya, (6/5).

Dia menuturkan, ada beberapa upaya yang sudah dilakukan BPPT seperti mengembangkan pusat inovasi, baik yang berbentuk lembaga inkubator bisnis yang melahirkan bisnis pemula inovatif maupun penyedia jasa pengembangan bisnis (BDSP) yang melakukan penguatan bisnis dan teknologi UKM yang sudah ada (existing). "Pusat Inovasi yang sudah diimplementasikan sebagai percontohan di daerah dengan bermitra BPPT seperti Pemerintah Daerah Kota Pekalongan, Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan, Universitas Sebelas Maret Solo dan Pemerintah Kota Surakarta, dan lainnya," ujarnya.

Dharmawan juga menyampaikan, dalam usaha peningkatan daya saing industri di Indonesia, BPPT terus meningkatkan usaha-usaha berbasis teknologi (bernilai tambah tinggi) baik secara kuantitas maupun kualitas. Tentunya hal itu akan meningkatkan daya saing industri dan akhirnya akan terwujudnya kesejahteraan rakyat yang lebih baik. 
"Peningkatan daya saing industri lebih ditentukan oleh upaya-upaya kreaitif dan inovatif. Penguatan sistem inovasi pada dasarnya merupakan agenda penting bagi peningkatan daya saing nasional," ungkap Dharmawan.
Sementara, menurut Edy Putra Irawadi, Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri, Inovasi Teknologi dan Kawasan Ekonomi, keberadaan PKBL BUMN maupun CSR perusahaan swasta diharapkan mampu mendukung pengembangan inkubator bisnis dan bisnis inovatif di Indonesia. 

"Secara makro, Indonesia kini telah mengalami kemajuan signifikan yang diindikasikan antara lain inflasi terkendali, tingkat suku bunga relatif rendah, kurs yang stabil, dan cadangan devisa menguat, serta ekspansi moneter yang terarah dan makin berstandar internasional. Namun, patut diakui bahwa prestasi tersebut belum dibarengi oleh dinamika sektor riil yang berkembang dan membawa kepada penurunan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu usaha untuk membenahi sektor riil adalah melalui pembenahan sistemik penguatan daya saing di tingkat pusat maupun daerah," kata Edy.



Dia mengatakan, penguatan sistem inovasi pada dasarnya merupakan agenda penting bagi peningkatan daya saing. Agenda utama yang dinilai sangat penting dalam penguatan sistem inovasi adalah pengembangan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis, perkuatan kelembagaan dan daya dukung iptek dan litbangyasa.

"Selain itu, agenda utama lainnya dalam penguatan sistem inovasi adalah pengembangan kemampuan absorpsi industri khususnya UKM, pengembangan kolaborasi bagi inovasi dan peningkatan difusi inovasi, praktik terbaik dan hasil litbangyasa, pengembangan budaya inovasi, keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri daerah dan nasional, serta penyelarasan dengan perkembangan global," jelas Edy.

Acara semiloka ini diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan industri, pemerintah dan akademisi. Pembicara dalam acara ini adalah Iwan Sudrajat selaku Kepala Balai Inkubator Teknologi BPPT, dan perwakilan dari kalangan lembaga inkubator, tenant dan asosiasi seperti Telkom BDV, Inkubator PT Bank Mandiri (Persero), Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) dan CV Nanotech Indonesia selaku tenant graduate Balai Inkubator Teknologi BPPT. Acara ini juga dihadirkan oleh pembicara dari kalangan lembaga pembiayaan yang diharapkan mampu mendukung skema pembiayaan untuk bisnis pemula inovatif seperti Yayasan Dana Bhakti Astra dan PT PNM.  (pkt/tw/SYRA/Humas BPPT)

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar



 
Support : BPPT | GIN | Facebook Group
Copyright © 2013. Gerbang Indah Nusantara - All Rights Reserved
Template Created by Gerbang Indah Nusantara Modified by TEAM PORTAL
Proudly powered by GIN