Pada hari Kamis, 10 April 2014 telah dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) di Ruang Rapat PKT Gedung Manajemen BPPT Lantai 2 Kawasan Puspiptek Serpong. Topik yang dipaparkan adalah “Potensi dan Pengembangan Sumberdaya Energi Terbarukan di Indonesia”. FGD ini bertujuan merumuskan fokus kegiatan Audit Teknologi Energi Baru Terbarukan (EBT) tahun 2014.
Prof.
Ir. M. Sidik Boedoyo, M.Eng sebagai narasumber, memaparkan tentang
sistem energi, permasalahan umum dan sektoral, potensi energi fosil dan
energi baru dan terbarukan, serta pengembangan energi terbarukan. Dari
paparan tersebut dijelaskan bahwa permasalahan umum dalam sektor energi
adalah ketergantungan energi fosil yang masih tinggi tidak diimbangi
dengan peningkatan penyediaan cadangan serta potensi gas yang besar
belum mampu memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Di sisi lain
pemanfaatan EBT saat ini masih relatif kecil yaitu baru sekitar 6% dari
bauran energi. Beberapa hal yang menghambat pengembangan EBT antara lain
adalah tingginya biaya investasi, minimnya insentif, dan masih adanya
subsidi harga BBM. Arah kebijakan energi primer menurut Perpres No. 5
Tahun 2006 menargetkan pemanfaatan EBT 17% dari bauran energi pada tahun
2025, sementara draft KEN mendorong untuk pemanfaatan EBT sampai dengan
23% dari bauran energi pada tahun 2025.
Indonesia
memiliki potensi EBT yang cukup besar diantaranya mini/mikro hidro
sebesar 769 MW, Geothermal 29 GW, Biomass 50 GW, energi surya 4,80
kWh/m2/hari, energi angin 3-6 m/detik. Sedangkan installed capacity
masih cukup rendah, pemanfaatan mini/mikro hidro baru 28% dari potensi
yang ada yaitu sekitar 218 MW, geothermal sekitar 4%, dan biomass
sekitar 3,25%. Oleh karena itu, teknologi pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) harus mulai dikembangkan dan dikuasai sejak dini, dengan mengubah pola pikir (mindset)
bahwa EBT bukan sekedar sebagai energi altenatif dari bahan bakar
fosil, tetapi harus menjadi penyangga pasokan energi nasional, sehingga kemandirian energi nasional dapat terwujud. [don]
0 komentar:
Posting Komentar