“Sebagai
salah satu unit kerja di lingkungan Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan
Teknologi (PKT), Pusat Pengkajian Kebijakan Inovasi Teknologi (PPKIT)
harus melakukan proses pembelajaran dengan cara memperbaiki diri sendiri
secara terus menerus untuk mencapai produktivitas yang lebih baik”,
demikian disampaikan Deputi PKT, BPPT, Dr. Tatang A. Taufik dalam
Pembukaan dan Pengarahan Rapat Kerja Pusat Pengkajian Kebijakan Inovasi
Teknologi, salah satu pusat yang berada pada Deputi PKT.
Pembukaan
Raker dilakukan di Gedung Pusat Inovasi dan Bisnis (Gedung Manajemen)
BPPT, Puspiptek Serpong, 24 Maret 2014. Raker yang dihadiri oleh
Direktur PPKIT Dr. Ugay Sugarmansyah beserta kepala bidang, pejabat
fungsional peneliti, perekayasa, perencana dan seluruh jajarannya akan
berlangsung di Bandung, 26-28 Maret 2014 dengan tema
“Melalui Pengembangan Klaster Industri, Pusat Pengkajian Kebijakan
Inovasi Teknologi Berperan dalam Peningkatan Daya Saing Industri
Nasional pada RPJMN 2015-2019”.
Selanjutnya
dikatakan bahwa selain karyawan yang senior, para CPNS juga perlu
melakukan learning session untuk mengetahui bagaimana sebaiknya belajar
dan menjadi pembelajar yang baik.
Raker
harus mampu menjadikan tiap peserta menjadi lebih siap menyongsong
tugas-tugas baru sebagai tindak lanjutnya dengan fokus pada Penyusunan
Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019, kegiatan persiapan reorganisasi
maupun Raker Kedeputian PKT setelah 15 April 2014. Upaya-upaya ini
sekaligus juga menjadi bukti kontribusi kita melalui kinerja utama.
Dengan demikian kontribusi kita pada level nasional diakui melalui
kajian-kajian yang dimanfaatkan.
Terkait
dengan raker yang akan diadakan tersebut maka raker akan dikemas dengan
mengundang Kementerian-kementerian terkait dalam rangka menjalin
kedekatan dalam tataran kebijakan nasional. Pada hari pertama akan
diadakan Leader’s Forum dalam rangka memperkuat kemitraan dan
pelaksanaan Sistem Inovasi.
Berkenaan
dengan indikator kinerja, Deputi PKT menekankan agar PPKIT fokus pada
(a) kontribusi pada tataran nasional melalui kajian-kajian yang
dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan (stakeholder), referensi
teknis yang dijadikan rujukan dan kelompok kebijakan yang dimanfaatkan
oleh pemangku kepentingan; (b) menerapkan penguatan Sistem Inovasi
melalui pengembangan kisah sukses (success story); dan (3) mendorong
pengembangan Klaster Industri di daerah otonom, khususnya di daerah
prioritas mitra kerja Deputi Bidang PKT, yaitu: Kabupaten Pelalawan,
Provinsi Sumatera Selatan, Kota Cimahi, Kota Pekalongan, Kabupaten
Bantaeng dan Kabupaten Kapuas Hulu.
Pada
bagian lain arahannya, Deputi PKT juga mengingatkan bahwa saat ini
Deputi Bidang PKT BPPT telah memiliki alat komunikasi yang diresmikan
oleh Menteri Koordinator Bidang Ekonomi sebagai bentuk transparansi
pertanggungjawaban publik, yakni: portal gin.web.id. Karena itu
diharapkan agar unit kerja PPKIT dapat berkontribusi dalam substansi
dari portal tersebut.
Sebelum
menutup arahannya, Deputi PKT menyoroti hal-hal terkait dengan diskusi
tentang Klaster Industri. Diharapkan PPKIT agar memperhatikan isu-isu
strategis nasional melalui peningkatan daya saing industrial dalam
perekonomian nasional. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan
klaster-klaster industri untuk penguatan rantai nilai. (fm/PPKIT).
0 komentar:
Posting Komentar